
Mengulik Lebih Dalam Budaya Suku Jawa Yang Masih Eksis Hingga Saat Ini
Kebudayaan Jawa terbagi menjadi kebudayaan Jawa Barat, kebudayaan Jawa Tengah, kebudayaan Jawa Timur dan kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ini adalah salah satu harta terbesar Indonesia hingga saat ini. Menariknya, budaya Jawa memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan budaya daerah lain di tanah air. Sebagai salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia, suku Jawa memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui. Karena budaya Jawa yang ada saat ini merupakan warisan nenek moyang kita. Jadi apakah semua budaya Jawa itu alami? Tidak, Anda harus tahu! Kehadiran budaya Jawa di Indonesia sangat erat kaitannya dengan peran dan pengaruh agama Buddha, Hindu, dan Islam. Datang dan dapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya Jawa!
Ragam Kuliner Terbaik
Budaya Jawa juga terkait erat dengan makanan. Banyak masakan Jawa memiliki kuah yang kental, manis dan pedas. Saking beragamnya, makanan khas Jawa sangat beragam sekali dan tentu patut anda cobakan.
Kalender Yang Digunakan
Kalender Jawa merupakan perpaduan antara budaya Islam, Jawa Hindu-Buddha dan Eropa. Sistem kalender Jawa menggunakan dua siklus harian: siklus mingguan 7 hari yang dikenal saat ini, dan siklus mingguan Pancawara, dengan 5 hari pasaran.
Bahasa Dan Aksara Yang Digunakan
Kebanyakan orang Jawa berbicara bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari. Menariknya, aturan kosa kata dan leksikal Jawa didasarkan pada hubungan antara pembicara dan penerima, sebuah aturan yang dikenal sebagai upload-unggu. Aspek lain yang menarik dari bahasa Jawa adalah aksara Jawa yang telah ada selama ratusan tahun. Standar komunikasi orang Jawa adalah Ngoko, bahasa kasar yang sering digunakan untuk berkomunikasi dengan anak muda. Langkah selanjutnya adalah ritual pusat, dengan teman-teman mereka. Terakhir, karma inggil atau bahasa resmi para sesepuh atau pembesar. Sedangkan aksara Jawa memiliki 20 huruf dengan aksara tidak beraturan. Arti dari 20 surat ini adalah: “Dua jiwa yang setia, setara dalam pertempuran, yang akhirnya tumbang.”
Kesenian Khas Suku Jawa
Kebudayaan Jawa selanjutnya adalah kesenian tradisional yang pastinya sangat berbeda. Namun secara umum, ada tiga kelompok budaya dasar dalam kesenian Jawa yakni Ludruk di Jawa Tengah, Ebeg di Banyumas, dan Reog di Jawa Timur. Di sisi lain, klasifikasi seni tradisional Jawa adalah:
Seni Tari Suku Jawa Dari Berbagai Daerah
Ada banyak jenis tari tradisional suku Jawa yang perlu anda ketahui. Misalnya di Yogyakarta ada tari Angguk dan tari Golek Menak. Kemudian ada tari Bambangan Cakil, tari Emprak, tari Kuda Lumping, tari Krida Jati dan tari Sintren di Jawa Tengah. Banyumas dengan tarian Ebeg. Banyuwangi memiliki tari Gandrung, sedangkan Jawa Timur memiliki tari Remo dan Reog.
Seni Musik Yang Digunakan
Seni musik Jawa disebut Langgam Jawa. Seni musik ini dirancang untuk membuat musik keroncong mirip dengan musik Jawa. Alat musik ini disebut gamelan yang berarti alat musik yang berbeda seperti gong, gendang, kempul, bonang, slenthem, gambang, kenong, dll. Gamelan sendiri pernah digunakan oleh para Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam pada zaman dulu.
Seni Wayang Kulit
Tak ketinggalan juga seni wayang kulit yang tidak bisa dipisahkan dari budaya Jawa. Penari bayangan membawakan cerita klasik Jawa Ramayana atau Mahabharata sepanjang malam. Dibawakan oleh para dalang, wayang kulit menampilkan lampu kuning yang menyinari musik gamelan dan lagu-lagu Sinden yang indah langsung di layar. Selain gamelan, seni wayang kulit diyakini telah digunakan oleh Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam pada masa lampau.
Senjata Tradisional Khas Suku Jawa
Orang Jawa juga memiliki senjata tradisional dengan bentuk yang tidak biasa adalah Keris. Keris sendiri termasuk dalam pusaka yang penting karena para leluhur percaya bahwa mereka memiliki kekuatan atau kesaktian. Mpu membuat keris melalui permodelan dan mantra. Salah satu keris yang sangat melegenda hingga saat ini adalah keris yang di tempat oleh Mpu Gandring yang dimiliki oleh Ken Arok, menjadikannya penguasa Kerajaan Singasari.
Kepercayaan Yang Dianut
Pada zaman dahulu, orang Jawa menganut agama Buddha, Hindu, dan kepercayaan tradisional atau Kejawen. Keyakinan ini membentuk budaya, gaya hidup, adat istiadat, seni, budaya dan filosofi masyarakat Jawa. Saat ini, sebagian besar orang Jawa menganut Islam sementara yang lain mengikuti agama Kristen dan Katolik.