Keterampilan Asal Budaya Yogyakarta Yang Di Banyak Minati Wisatawan

Keterampilan Asal Budaya Yogyakarta Yang Di Banyak Minati Wisatawan

Perkembangan kota dan daerah, secara umum di Indonesia dan khususnya di Yogyakarta, sangat pesat dan mengkhawatirkan, karena dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan (negatif). Hal ini kemungkinan besar akan menurunkan nilai budaya dan intelektual kota-kota lokal dan daerah-daerah di Indonesia, dan pada akhirnya menghilangkan ciri khas dari beberapa aktivitas unik kota tersebut. Yogyakarta adalah salah satu tempat terpenting di Indonesia. Yogyakarta adalah tujuan wisata yang populer. Di Yogyakarta banyak terdapat tempat wisata yang sangat penting, bersejarah dan unik dengan keunikan tersendiri.

Malioboro Menjadi Simbol Dengan Ciri Khas Tersendiri

Keterampilan Asal Budaya Yogyakarta Yang Di Banyak Minati Wisatawan

Kota yang dikenal sebagai kota budaya dan wisata yang mengarah ke Yogyakarta sekarang harus diekspresikan secara luas dalam ide arsitektur. Kita tidak ingin Malioboro menjadi simbol, tapi bandara, stasiun dan stasiun juga harus memperlihatkan bangunan alam Yogyakarta Kota harus mempunyai bangunan dengan ciri khas tersendiri, strategis, dekorasi dan struktural. Ini mengukuhkan gelar kota budaya dan pariwisata. Secara khusus Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di DIY yang memasuki fase perkembangan pesat meski sudah ada proyek bandara internasional. Perkembangan Kabupaten Kulon Progo berkembang pesat, didukung dengan adanya bandara internasional yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata, perumahan dan bisnis.

Pesatnya pertumbuhan Kabupaten Kulon Progo berdampak pada pesatnya perkembangan wilayah baik pembangunan perumahan maupun sektor perekonomian lainnya. Pembangunan fisik yang pesat diproyeksikan akan meningkat. Adanya pembangunan fisik yang pesat harus didukung dengan adanya peraturan perundang-undangan yang jelas perizinan gedung baru agar memiliki pedoman yang jelas dan disiplin struktur gedung baru yang sedang dibangun.

Ciri Khas Wilayah Yogyakarta

Desain struktur yang mencerminkan ciri khas wilayah Yogyakarta pada khususnya penting untuk diterapkan, karena mendukung keseragaman dan harmoni lanskap wilayah dan menghindari distorsi pada lanskap wilayah, terutama di wilayah yang tumbuh cepat. Bangunan adalah tempat tinggal. Struktur juga merupakan fondasi yang ada, dan orang perlu berteman dengan lingkungannya. Budaya sejalan dengan pandangan kita tentang kehidupan dan nilai-nilai. Struktur Yogyakarta harus mampu menampung masyarakat Yogyakarta. Sejauh ini, ada tiga jenis bangunan yang diakui sebagai ciri khas Yogyakarta, Jawa, Kolonial (India), dan Tionghoa. Itu diharapkan menjadi ciri khas dan akan terus dilindungi. Ke depan, struktur bangunan Yogyakarta akan memiliki arah pembangunan yang jelas. Setidaknya harus ada filosofi arsitektur Yogyakarta.

Sampai saat ini gedung-gedung pemerintahan yang berhasil melestarikan filosofi Yogyakarta masih sesat, padahal maksud dan tujuannya lebih baik. Dari semua bangunan di Yogyakarta saat ini, hampir semuanya berbentuk kotak. Hampir sama dengan arsitektur kota-kota lain, jadi Yogyakarta belum menampilkan para aktornya. Namun, beberapa bangunan sudah mulai menggunakan lambang Yogyakarta dengan menambahkan jogging di depan rumahnya. Hal tersebut juga tercermin dari dinamika perkembangan Kabupaten Kulon Progo dalam hal konstruksi bangunan.

Proses Perkembangan Struktur Yang Unik

Banyak orang yang menyatakan bahwa Yogyakarta saat ini tidak ada atau tidak ditemukan dalam pemandangan bangunan-bangunan yang hilang dengan struktur yang unik. Jika melihat perkembangan arsitektur Yogyakarta, struktur simbolis diabaikan, sehingga arsitektur yang ada tidak dapat menerjemahkan Yogyakarta menjadi pusat budaya. Apalagi jika melihat proses perkembangan pesat di Kabupaten Kulon Progo, struktur khas Jawa diabaikan karena berbagai alasan seperti mahalnya biaya, lamanya pekerjaan dan ketidaktahuan manusia.

Penataan Yogyakarta dianggap penting sejalan dengan upaya menjadikan Daerah Otonomi Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan terbesar di Indonesia. Keberadaan berbagai model arsitektur dan bangunan yang baru dibangun mengabaikan penerapan identifikasi struktural dengan ciri-ciri Yogyakarta. Oleh karena itu, upaya perlindungan jati diri budaya daerah dan untuk mendemonstrasikan secara umum dan Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta pada khususnya, moralitas masyarakat dan looga masyarakat memerlukan kebijakan pemerintah dalam memperlakukan daerah.