
Uniknya Ketentuan Budaya Penduduk Di Korea
Jika mendengar bahasa Korea Selatan, sebagian besar dari kita masih percaya bahwa dunia industri hiburan dan pariwisata selalu menjadi tempat berwisata. Tapi Korea Selatan lebih dari itu. Seperti yang kita ketahui, ginseng itu indah, dan budaya Korea tidak ada hubungannya dengan itu.
Cara Hidup Masyarakat Korea Utara
Budaya Korea saat ini bermula dari budaya non-Korea Korea yang kebanyakan orang pimpin di Korea. Sementara itu, pertumbuhan industri, urbanisasi, dan Korea Barat, khususnya Seoul, perubahan tersebut telah mengubah cara hidup masyarakat Korea Utara. Meskipun tidak merusak budayanya, ciri khas lain dari budaya Korea adalah adat istiadat kuno dan sejarahnya masih hidup sampai sekarang.
Kimchi adalah irisan kubis yang diiris dengan cabai merah. Hidangan dengan sup ikan ini manis, manis dan asam. Orang Korea menyukai kimchi, yang sering disantap dengan hidangan lain seperti ayam goreng, bibimbap, atau nasi goreng. Selain itu, kimchi adalah makanan yang enak. Makanan ini mengandung probiotik, terutama bakteri asam laktat, yang mengandung nutrisi yang menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh. Kimchi Chili mengandung banyak nutrisi seperti vitamin A dan vitamin C. Tidak mengherankan jika kimchi merupakan warisan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Memiliki Tampilan Yang Artistik
Hanbok adalah salah satu simbol budaya Korea! Hanbok adalah hanbok tradisional, berwarna cerah, lembut dan tidak licin. Biasanya, jenis hanbok yang digunakan oleh keluarga bangsawan atau generasi baik berbeda dengan orang biasa. Tapi hari ini, Hanbok tidak menggunakan sistem ini. Pakaian adat ini digunakan untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun dan hari jadi 61. Selain penggunaan hanbok, ada dekorasi lain yang dipakai bersama. Bagi wanita, rambut keriting disebut sepasang sandal dan sepatu tua terlihat seperti sandal. Pada saat yang sama, topi dan topi pria dipakai sebagai aksesoris.
Baik itu fotografi atau menonton film Korea, sebagian besar telah melihat rumah-rumah Korea. Hanok adalah nama rumah tradisional Korea. Dari segi konstruksi, rumah ini memiliki tampilan yang artistik. Karya Hanok mencerminkan hubungan spiritual antara manusia dan alam. Desain rumah membawa kita kembali ke dunia yang bersih dan aman. Meski banyak rumah di Korea tidak memiliki proyek hanok, hanok masih ada sampai sekarang. Untuk melestarikan tradisi ini, pemerintah Korea telah merehabilitasi beberapa desa di mana rumah Hanok masih berada. Mereka membangun rumah adat dan menggunakannya untuk kegiatan pariwisata.
Beberapa Orang Korea Selatan Beraktivitas
Beberapa orang Korea Selatan beraktivitas di pagi hari dan menginap. Karena alasan ini, mereka lapar, jadi makanan jalanan adalah tujuan mereka. Makanan jalanan di Korea sering dijual di mobil convertible, tenda dan rumah kecil dengan meja dan kursi. Makanan untuk dijual juga merupakan hidangan penutup yang enak. Beberapa suguhan yang dijual termasuk tteokbokki, pai (Pajeon), tempura, tangris, bongis, Makanan goreng Korea, gurita kering, dan gurita. Harga makanan di jalanan bervariasi, dan rata-rata semuanya enak.
Festival Musik Lumpur Boryeong dimulai pada tahun 1998. Festival ini diadakan setiap dua minggu selama bulan Juli. Karena identitasnya yang unik, banyak turis yang ingin masuk ke tempat sampah khusus ini. Di Korea, bermain-main dengan tanah sudah menjadi tradisi. Orang Korea percaya bahwa kotoran baik untuk kulit. Dalam episode spesial ini Anda akan melihat peperangan tanah liat, pijat tanah liat, aristokrasi, dan berenang di kolam lumpur. Festival Lumpur Boryeong adalah tempat yang populer dan berkontribusi pada revitalisasi ekonomi lokal dan pengembangan wilayah pesisir Daecheon setiap tahun.