Budaya Bangsa Mongol

Budaya Bangsa Mongol

Bangsa Mongol tak punyai ras yang serupa sama orang Cina. Mereka merupakan trah dari garis trah Tungusi asli, yang punyai kombinasi darah Persia serta Turki yang kuat, strain yang saat ini disebutkan Ural-Altic. Secara geopolitik, bangsa Mongol terdiri jadi lima suku khusus, adalah:

Budaya Bangsa Mongol

  1. Berada di lereng barat Pegunungan Altai, suku Naiman berada antara Sungai Irtysh serta Sungai Orkhan.
  2. Suku Carat yang tinggal di selatan Sungai Orkhan.
  3. Suku Membuat, tempati tempat utara habitat suku Kerat.
  4. Suku Tarat tinggal di Sungai Kerulan di barat daya Danau Baikal.
    Suku Bergkin Mongolia tinggal di lebih kurang sungai Tula, Arnon, serta Carulan. Genghis Khan datang dari suku ini.
  5. Kecuali lima suku khusus, terdapat beberapa suku kecil yang membuat bangsa Mongol, termaksud: Turki, Kyrgyzstan, Oguz, Karluk, serta Khitai.

Kehidupan Keras Beberapa Orang Mongolia

Orang Mongol, seperti pengembara yang lain, berkeliaran serta tinggal di gubuk perkemahan. Hunian mereka berlainan di tiap-tiap hunian. Sepanjang musim dingin mereka kebanyakan tinggal di wilayah pegunungan di kaki gunung buat menghangatkan diri. Sampai musim panas, mereka kebanyakan ada di pucuk gunung sepanjang 2-3 bulan, hingga mereka mendapatkan banyak air serta angin segar.

Tempat Mongolia yang jauh dari laut serta tinggi sekali di lain bidang memberi kondisi yang ekstrim. Temperatur paling tinggi di wilayah ini kira-kira 38 derajat Celcius, sedang temperatur terpaling rendah dapat menggapai 42 derajat Celcius di bawah 0. Di tempat ekstrim ini, mereka bertahan hidup dengan mencari binatang, merumput domba serta pakai kulit binatang buat menghangatkan tubuh. Mereka amat tergantung di kehidupan reproduksinya, sehingga bisa berganti tempat apabila air atau rumput-rumputan di wilayah itu mulai mengendap. Bangsa Mongol konsumsi daging seluruh tipe hewan, baik itu kuda, anjing, serigala, musang, tikus, atau hewan yang lain. Mereka tak makan banyak, terlebih waktu musim dingin datang, lantaran cuaca amat dingin di musim itu hingga susah cari makan.

Mereka punyai metode pribadi dalam mengontrol daging supaya tahan lama serta tahan lama adalah jika ada hewan yang mati dipotong lembut dagingnya serta dikeringkan di luar rumah, cara barusan dilaksanakan supaya daging jadi kering tapi tak menyebabkan berbau tak enak.. Hujan serta daging begitu penting untuk bangsa Mongol hingga apabila tak turun hujan atau ternak mereka terkena penyakit, mereka akan kehilangan sumber khusus kehidupan mereka. Salah satu metode buat larikan diri yaitu dengan merampas atau menjarah orang di wilayah pertanian paling dekat. Berikut ini yang menimbulkan perang, usaha atau perampokan oleh mereka.

Kehidupan Sosial Mongol

Kehidupan sosial bangsa Mongol terdiri jadi beberapa level. Ada tiga tipe yang pisahkan mereka; Level pertama merupakan level orang yang sangat terhormat. Mereka yang termaksud dalam level ini dikasih gelar Bahadur (Berani), Tuban (Terhormat) atau Stasen (Arif). Sedang barisan ke-2 merupakan profesi teratas (orang merdeka). Beberapa orang suku ini bertanggungjawab atas trik serta manajemen militer di Mongolia. [1] Pula, ras ke-3 merupakan ras serta ras budak muda. Tiap-tiap kumpulan atau dinasti Mongol punyai seorang pimpinan. Pos sebagai kaisar dikasih gelar Khan, atau gelar bekasnya buat penguasa yang lebih rendah. Gelar Bucky kebanyakan dihubungkan dengan beberapa pimpinan Jungle Tartar.

Spesies yang lebih kecil biasanya lebih senang dituntun oleh spesies yang makin besar. Ini lantaran mereka tak dapat menjaga tempatnya sendiri, sama yang berlangsung di suku Jalaar yang dipegang oleh moyang Genghis Khan. Kehidupan suku-suku ini beresiko besar di kehidupan sosial serta ekonomi mereka. Lingkungan yang paling kontinental pula memengaruhi kehidupan. Sama yang udah diterangkan di atas, mereka selamanya mencari padang rumput buat menggembalakan ternaknya. Bagaimanapun juga, mereka ada di titik bosan yang gemilang. Apa yang dilaksanakan tak henti sehari-hari membentuk fisik, stamina, serta keahlian larikan diri bangsa Mongol, hingga wajar apabila bangsa Mongol menjadi bangsa yang siap berperang kapan pun. Jadi saat Genghis Khan tampak dengan kebolehan buat menjadikan satu suku-suku di bawah pemerintahannya, ia bisa mengganti massa nomaden jadi pasukan yang kuat serta tidak pernah kalah.